5 Pemain yang Pernah Melakukan Kesalahan Besar di Piala Dunia


Beberapa negara di Benua Eropa sampai Amerika terutamanya sisi Selatan mempunyai adat
sepak bola yang kuat. Team dari 2 belahan Bumi itu silih ganti raih gelar Piala Dunia.
Permainan cantik, rapi, disiplin dan menawan diperlihatkan kesebelasan dari 2 sisi dunia itu di
gelaran Piala Dunia. Tidaklah aneh bila dua benua ini sering jadi contoh di dunia sepak bola.
Walau mempunyai adat sepak bola yang luar biasa, sering negara kuat dari Eropa dan Amerika
Latin ini membuat kekeliruan atau blunder di Piala Dunia. Blunder itu tentunya akan jadi
perhatian dunia.
Blunder fatal ini, yang membuat team mereka pada akhirnya tersisih dari gelaran Piala Dunia.
Bahkan juga kekeliruan itu bisa saja diingat sampai sekarang ini.
Berikut lima blunder fatal yang terjadi di Piala Dunia. Mereka dapat dimisalkan from hero to
zero.
5. Penjaga gawang Rene Higuita Lupa Tempatnya
Rene Higuita seorang kiper yang tingkahnya serupa dengan satu ekor katak. Ia dapat
berkeliaran di dua alam yaitu wilayah pertahanannya sendiri dan wilayah musuh.
Itu yang ia kerjakan pada set 16 besar Piala Dunia 1990 saat teamnya Kolombia ketinggalan 0-
1 dari Kamerun. Walau berposisi sebagai kiper, Higuita sering maju ke wilayah pertahanan
musuh.
Ia berani membawa bola sampai pada akhirnya penyerang Kamerun Roger Milla merampas
bola dari kakinya. Milla selanjutnya bebas cetak gol ke-2 Kamerun ke gawang Kolombia yang
kosong melompong.
4. Penalti Tidak berhasil Roberto Baggio
Roberto Baggio ialah pemain paling mahal dunia pada 1990 saat Juventus mengambilnya dari
Fiorentina. Ini jadi argumen terang Tim nasional Italia membawa ke Piala Dunia 1994.
Tim nasional Italia bahkan juga tampil gagah sampai capai final untuk hadapi Brasil.
Pertandingan berjalan keras sampai harus lewat beradu penalti.
Di set tos-tosan, Baggio dan dua pemain Italia yaitu Franco Baresi dan Daniele Massaro tidak
berhasil menjalankan pekerjaannya dan membuat titel juara melayang-layang ke Brasil. Walau
ada dua partnernya yang tidak berhasil, tapi khalayak memberikan kekeliruan ke Baggio.
3. Moacir Barbosa Buat Beberapa ratus Ribu Pemirsa di Maracana Menangis

Sekitaran 200 ribu orang datang di Stadion Maracana, Brasil untuk melihat pertandingan final
Piala Dunia 1950 di antara tuan-rumah menantang Uruguay. Khalayak Brasil demikian
semangat menunggu titel juara dunia pertama, apa lagi musuh yang ditemui ialah pesaing
berat di Amerika Selatan.
Brasil unggul lebih dulu lewat kaki Friaca menit ke-47. Sayang dua kekeliruan fatal kiper Brasil
Moacir Barbosa, membuat Uruguay kembali pimpin lewat gol Alberto Schiaffino menit 66 dan
Alcides Ghiggia menit ke 79.
Brasil juga menangis terhitung si kiper Moacir Barbosa karena khalayak tidak memaafkannya.
"Di Brasil, hukuman maksimal penjara ialah 30 tahun, tapi saya berasa terpenjara sepanjang 50
tahun," kara Barbosa pada 2000.
2. Ali Bin Nasser Sahkan Gol Maradona
Wasit asal Tunisia, Ali Bin Nasser, pasti benar-benar senang dipilih jadi pengadil di atas
lapangan pada Piala Dunia 1986. Bahkan juga ia mendapatkan keyakinan pimpin pertandingan
perempat final di antara Inggris menantang Argentina.
Tapi ada kekeliruan fatal yang dia bikin pada pertandingan ini yakni menetapkan gol Argentina
menit ke-51 yang diciptakan Diego Maradona. Pemain dengan nomor punggung 10 ini
memukul bola saat tanding udara dengan penjaga gawang Inggris Peter Shilton sampai pada
akhirnya bola masuk ke gawang.
Walau sempat mendapatkan protes keras dari beberapa pemain Inggris, Nasser masih tetap
menetapkan gol itu. Pertandingan usai 2-1 untuk kemenangan Argentina, sampai pada
akhirnya Diego Maradona dkk jadi juara.
1. Gol Bunuh Diri Andres Escobar
Blunder paling fatal dilaksanakan bek Kolombia Andres Escobar pada Piala Dunia 1994 di
Amerika Serikat. Karena kekeliruannya, ia jadi korban pembunuhan.
Escobar cetak gol bunuh diri saat Kolombia hadapi tuan-rumah Amerika Serikat di sesi
kualifikasi group. Usahanya menepis operan silang John Harkes di menit ke-35, membuat bola
masuk ke gawangnya dan Kolombia kalah 1-2 dan tersisih cepat.
Sepulangnya ke Kolombia, keluarganya larang ia untuk keluar dari rumah sampai amarah
khalayak berkurang. Tapi 10 hari sesudah gol bunuh diri ini, Escobar dipastikan wafat karena
penembakan dengan seorang anggota bandar narkoba.

VN:F [1.9.14_1148]
Rating: 0.0/10 (0 votes cast)
VN:F [1.9.14_1148]
Rating: 0 (from 0 votes)

Comments are closed.