AgenTaruhan.com selaku salah satu Agen Bola Terpercaya, akan memperkenalkan kembali salah satu jenis turnament yang ada di rancah Eropa. Laga ini sendiri tentunya memiliki peminat dan pendukung nya yang tidak kalah banyak dengan liga Eropa lainnya. Kurang lebih akan kami uraikan baik sejarah maupun susunan pertandingan yang akan berlangsung nantinya. Dipastikan dari informasi yang kami sajikan akan lebih membantu Anda, utamanya para bettor untuk lebih mengenal jenis liga yang Anda taruhkan pastinya.
Piala Super UEFA dimana laga ini sebelumnya bernama Piala Super Eropa, turnamen ini sendiri adalah sebuah jenis pertandingan sepak bola tahunan yang diselenggarakan oleh UEFA pastinya dan hanya diperebutkan oleh klub yang memiliki talenta kelas dunia dan merupakan juara bertahan dari dua kompetisi klub utama Eropa, yaitu Liga Champions dan Liga Eropa UEFA. Laga ini sendiri pada umumnya selalu diselenggarakan pada awal musim domestik, pada bulan Agustus, dan biasanya berlangsung pada hari Jumat di GMT Eropa atau pada hari Sabtu di negara Asia utamanya Indonesia.
Sejarah Piala Super Eropa ini berawal dari tahun 1972 sampai 1999, dimana sebelumnya Piala Super Eropa ini ditentang atau pertemukan antara pemenang Piala Eropa dengan Liga Champions dan pemenang Piala UEFA Cup Winners Cup. Setelah terjadi penghentian turamen Winners Cup, laga ini akhirnya telah disahkan oleh FIFA untuk hanya diperebutkan oleh pemenang Liga Champions dan pemenang Piala UEFA, yang berganti nama menjadi Liga Eropa UEFA pada tahun 2009 lalu.
Pemegang trofi Piala Super UEFA saat ini berada di klub Spanyol Atletico Madrid, setelah mereka berhasil mengalahkan Chelsea dengan skor telak 4-1 pada tahun 2012. Yang paling sukses dalam tim selama kompetisi adalah klub Italia AC Milan, yang telah berhasil memenangkan trofi sebanyak lima kali sejak laga ini dimulai.
Piala Super pertama kali secara resmi diakui dan didukung oleh UEFA pada tahun 1973. Meskipun sebelumnya format turnamen sepakbola ini terus berlangsung hanya sampai 1997, Piala Super Eropa telah diputuskan dalam satu pertandingan tunggal karena masalah jadwal atau masalah politik di tahun 1984, 1986, dan 1991. Pada tahun 1974, 1981 dan 1985, Piala Super itu tidak bermain lagi sama sekali. Kemudian pada musim 1992-1993, Piala Eropa berganti formasi menjadi juara Liga Champions dan pemenang kompetisi ini akan menghadapi pemenang Piala Winners Eropa di Piala Super Eropa nantinya. Pada musim 1994-1995, Piala Eropa Winners Cup kembali mengalami evolusi dan berganti nama menjadi Piala Winners UEFA Cup.
Setelah itu pada musim 1998-1999, Piala Winners UEFA Cup dihentikan oleh UEFA sendiri. Piala Super UEFA 1999 adalah Piala Super terakhir yang diperebutkan oleh pemenang Piala Winners, Lazio, yang sebelumnya menjadi pemenang Piala Winners UEFA Cup Winners 1998-99, usai berhasil mengalahkan Manchester United, yang menjadi pemenang Liga Champions 1998-99, dengan skor 1-0. Sejak saat itu, Piala Super Eropa itu diperebutkan antara pemenang Liga Champions dan pemenang Piala UEFA saja. Piala Super Eropa pada musim 2000 adalah Piala Super pertama yang diperebutkan oleh pemenang dari Piala UEFA.
Galatasaray, pemenang Piala UEFA 1999-2000, dengan berhasil mengalahkan Real Madrid, sebagai pemenang Liga Champions 1999-2000, dengan skor tipis 2-1. Pada musim 2009-2010, Piala UEFA berganti formasi kembali menjadi juara Liga Eropa UEFA dan pemenang kompetisi ini akan menghadapi pemenang Liga Champions di Piala Super Eropa. Setelah 15 Piala berturut-turut super yang dimainkan di Stade Louis II di Monaco selama tahun 1998 dan 2012, dan pastinya pada tahun 2013 dan seterusnya, Super Cup akan dimainkan di berbagai stadion yang mirip baik segi kapasitas maupun fasilitas sama dengan stadiun final Liga Champions dan Liga Europa, dimulai dari tahun 2013 ini Piala Super UEFA dijadwalkan akan dimainkan di Stadion Eden di Praha, Republik Ceko.
Tidak ada klub Jerman yang pernah memenangkan Piala Super UEFA. Salah satu alasan untuk ini adalah pada tahun 1975, Jerman Barat yang memiliki klub raksasa Bayern Munich dan Jerman Timur FC Magdeburg merupakan tim hebat pada masa itu tidak mampu mengikuti kontes piala ini. Alasan resmi untuk tidak melakukannya adalah bentrokan jadwal pertandingan, meskipun ada spekulasi bahwa keputusan itu dipengaruhi oleh hal politik.
Turnamen ini awalnya dimainkan lebih dari dua klub, satu pertandingan di stadion masing-masing klub yang berpartisipasi, kecuali dalam keadaan memiliki jadwal pertandingan musim atau kendala politik tentunya, misalnya pada tahun 1991 ketika Red Star Belgrade tidak diizinkan untuk memainkan leg kedua di Yugoslavia dimana mereka tengah mengalami perang yang sedang berlangsung di waktu tersebut. Sejak tahun 1998, Piala Super telah dimainkan sebagai satu pertandingan di tempat netral atau bukan tuan rumah bagi kedua belah pihak. Seperti yang di ketahui Antara tahun 1998 dan 2012, Piala Super telah dimainkan di Stade Louis II di Monaco dan dari tahun 2013 dan seterusnya ini, berbagai stadion akan digunakan selama laga berlangsung setiap musim nya dan tidak monoton di 1 stadiun saja.
Trofi Piala Super UEFA yang asli dipertahankan oleh UEFA. Sebuah replika piala ukuran penuh dan persis sama diberikan kepada klub pemenang dan sebanyak tiga puluh medali emas disajikan ke klub menang dan tiga puluh medali perak untuk runner-up. Trofi Piala Super UEFA telah mengalami beberapa perubahan dalam sejarahnya. Trofi pertama yang disampaikan kepada Ajax pada tahun 1973 dan 1974 itu memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan, lebih besar dari Piala Eropa. Hal ini terakhir di antisipasi dengan digantikan oleh sebuah plakat Emblem emas bertuliskan UEFA. Trofi berikutnya adalah menjadi trofi terkecil dan teringan dalam sejarah dari semua klub di piala Eropa, dengan berat hanya 5 kg dan berukuran 42,5 cm ( Trofi Liga Champions UEFA memiliki berat 8 kg dan Liga Eropa UEFA memiliki berat 15 kg). Model baru untuk Piala Super UEFA berbobot 12,2 kg dan ukuran 58 cm.
Sebuah tim yang menang 3 kali berturut-turut atau 5 kali, akan menerima salinan asli dari piala dan tanda khusus dari pengakuan UEFA untuk trofi kedua yang asli tersebut. Hanya satu klub yang berhasil mencapai hadiah kehormatan tersebut, yaitu AC Milan, Milan berhasil memenangkan trofi sebanyak 5 kali berturut dan pada masing-masing kesempatan, Milan berpartisipasi sebagai Pemenang Champions League.
Saat ini, aturan baru Piala Super Eropa adalah peraturan yang sama seperti kompetisi lain UEFA lainnya. Pertandingan tunggal terakhir, akan diperebutkan di tempat netral. Pertandingan terdiri dari dua periode yaitu masing – masing babak bermain selama 45 menit penuh, yang dikenal sebagai Handicap. Jika tingkat angka di akhir 90 menit atau Extra Time, dua tambahan periode 15 menit perpanjangan waktu dimainkan. Jika tidak ada pemenang di akhir periode kedua perpanjangan waktu, adu penalti akan menentukan pemenang, namun sampai saat ini tidak ada satupun pertandingan Piala super yang berakhir pada adu penalti. Setiap tim hanya akan membawa 18 pemain, 11 di antaranya memulai pertandingan. Dari 7 pemain yang tersisa, total 3 pemain saja yang bisa diganti sepanjang pertandingan. Setiap tim dapat memakai kit pilihan pertama, namun jika bentrokan warna terjadi, maka tim pemenang Liga Europa tahun sebelumnya harus memakai warna alternatif atau kit tandang. Jika klub menolak untuk bermain atau tidak memenuhi syarat untuk bermain maka mereka digantikan oleh finalis kedua dari kompetisi mereka yang telah memenuhi syarat melalui prosedur yang di terapkan oleh UEFA. Jika bidang ini tidak layak untuk bermain karena cuaca buruk maka pertandingan harus dimainkan di hari berikutnya dengan langsung.
Berikut juga akan kami tampilkan beberapa result atau history kemenangan bagi setiap klub dalam sejarah Piala Super UEFA,:
- Ajax Amsterdam ( 1974 dan 1995 )
- Dynamo Kyiv ( 1975 )
- Anderlecht ( 1976 dan 1978 )
- Liverpool ( 1977, 2001 dan 2005 )
- Nottingham Forest ( 1979 )
- Valencia ( 1980 dan 2004 )
- Aston Villa ( 1982 )
- Aberdeen ( 1983 )
- Juventus ( 1984 dan 1996 )
- Steaua Bucureti ( 1986 )
- Porto ( 1987 )
- Mechelen ( 1988 )
- AC Milan ( 1989, 1990, 1994, 2003 dan 2007 )
- Manchester United ( 1991 )
- Barcelona ( 1992, 1997, 2009 dan 2011 )
- Parma ( 1993 )
- Chelsea ( 1998 )
- Lazio ( 1999 )
- Galatasaray ( 2000 )
- Real Madrid ( 2002 )
- Sevilla ( 2006 )
- Zenit St. Petersburg ( 2008 )
- Atlético Madrid ( 2010 dan 2012 )