Piala Dunia bukan hanya pentas yang istimewa untuk beberapa pemain sepak bola di Bumi.
Tapi, gelaran ini jadi acara pesta besar beberapa supporter.
Supporter 32 negara peserta Piala Dunia pasti datang untuk memberikan dukungan teamnya
langsung di stadion. Mereka ikhlas mengambil kantong untuk ongkos perjalanan, fasilitas
sampai ticket masuk stadion.
Bukan hanya supporter dari 32 negara yang datang langsung di Piala Dunia, bahkan juga
warga dari negara yang tidak berlaga ikut datang. Suporter-suporter ini sebagai pecinta sepak
bola dan ingin rasakan gegap gempita Piala Dunia.
Dari beberapa supporter yang sempat memberikan dukungan teamnya di Piala Dunia, ada
beberapa penggemar yang paling hebat. Mereka tidak sekedar memberikan dukungan tapi juga
memberi selingan tertentu.
Berikut lima supporter paling hebat di Piala Dunia. Mereka mempunyai kekhasan yang tidak
dipunyai oleh supporter dari negara mana saja.
1. Amerika Serikat
Siapakah yang perduli bila orang Amerika Serikat menyebutkan sepak bola sebagai soccer
bukan football. Walau bukan jadi olahraga nomor satu, Negeri Paman Sam mempunyai fans
fanatik team soccer negaranya.
Barisan supporter paling besar yaitu American Outlaws dengan 18.000 orang anggotanya.
Bahkan juga barisan ini ada selalu untuk memberikan dukungan di mana saja tim nasional
Amerika Serikat bertanding.
2. Inggris
Supporter Inggris kelihatan yang paling pesimis dibanding dari negara yang lain. Ini tidak
terlepas karena kurangnya prestasi Tim nasional Inggris di sejumlah persaingan internasional
terhitung Piala Dunia.
Walau kelihatan pesimis, supporter Inggris selalu semangat di mana saja mereka ada.
Beberapa pelaku supporter Three Lions kerap membuat onar saat sebelum atau setelah laga.
Walau kerap mabok saat sebelum pertandingan, fans Tim nasional Inggris ialah supporter yang
sportif saat memberikan support. Mereka bahkan juga solid lakukan gabungan suara saat
memberi support.
3. Ghana

Fans Ghana ialah ide sejati dari jumlahnya kesenangan dalam sepak bola. Ada beberapa warna
ceria dan situasi menyenangkan saat mereka datang di stadion Piala Dunia.
Supporter Ghana akan menyanyi dan menari untuk memberikan dukungan The Black Stars
sepanjang 90 menit. Bahkan juga mereka tidak stop memberi support saat situasi tegang
menyelimutinya karena teamnya harus jalani set beradu penalti.
Sayang mimpi Ghana jadi team pertama Afrika yang sanggup tampil di pertandingan semi-final
Piala Dunia di tahun 2010 lalu harus bubar. Penyerang Uruguay Luis Suarez jadi kambing
hitam dan Asamoah Gyan yang tidak berhasil menyelesaikan penalti lepas dari dakwaan itu.
4. Argentina
Sama dengan Inggris, Argentina mempunyai barisan supporter yang paling vocal saat
memberikan dukungan langsung di stadion. Mereka populer inovatif.
Pada Piala Dunia 1978, saat Argentina jadi tuan-rumah, beberapa supporter menghias tiap
pojok stadion dengan kain putih biru. Tindakan itu membakar semangat pemain sampai
Argentina raih gelar pertama Piala Dunia.
Bukan hanya saat laga, bahkan juga beberapa ribu supporter tiba saat Argentina
melangsungkan latihan memberi semangat. Support dari beberapa ribu supporter ini sudah
pasti akan jadi penyemangat Lionel Messi untuk raih gelar Piala Dunia pertama kalinya.
5. Brasil
Brasil ialah salah satu negara yang selalu tampil pada Piala Dunia. Supporter Selecao selalu
datang dari Piala Dunia 1930 sampai paling akhir 2018.
Beberapa simpatisan Brasil populer fanatik dan dapat mengubah mayoritas stadion jadi warna
kuning. Mereka akan pesta menyemarakkan Piala Dunia di mana saja negara sebagai tuan-
rumah.
Sayang, mereka tidak berhasil jadi juara Piala Dunia 2014 yang berjalan di negara sendiri
karena kalah mutlak 1-7 dari Jerman di semi-final. Beberapa ribu supporter masih tetap ada di
stadion walau pertandingan sudah selesai dengan mencucurkan air mata walau pada akhirnya
mereka maafkan ketidakberhasilan itu.

Beberapa negara di Benua Eropa sampai Amerika terutamanya sisi Selatan mempunyai adat
sepak bola yang kuat. Team dari 2 belahan Bumi itu silih ganti raih gelar Piala Dunia.
Permainan cantik, rapi, disiplin dan menawan diperlihatkan kesebelasan dari 2 sisi dunia itu di
gelaran Piala Dunia. Tidaklah aneh bila dua benua ini sering jadi contoh di dunia sepak bola.
Walau mempunyai adat sepak bola yang luar biasa, sering negara kuat dari Eropa dan Amerika
Latin ini membuat kekeliruan atau blunder di Piala Dunia. Blunder itu tentunya akan jadi
perhatian dunia.
Blunder fatal ini, yang membuat team mereka pada akhirnya tersisih dari gelaran Piala Dunia.
Bahkan juga kekeliruan itu bisa saja diingat sampai sekarang ini.
Berikut lima blunder fatal yang terjadi di Piala Dunia. Mereka dapat dimisalkan from hero to
zero.
5. Penjaga gawang Rene Higuita Lupa Tempatnya
Rene Higuita seorang kiper yang tingkahnya serupa dengan satu ekor katak. Ia dapat
berkeliaran di dua alam yaitu wilayah pertahanannya sendiri dan wilayah musuh.
Itu yang ia kerjakan pada set 16 besar Piala Dunia 1990 saat teamnya Kolombia ketinggalan 0-
1 dari Kamerun. Walau berposisi sebagai kiper, Higuita sering maju ke wilayah pertahanan
musuh.
Ia berani membawa bola sampai pada akhirnya penyerang Kamerun Roger Milla merampas
bola dari kakinya. Milla selanjutnya bebas cetak gol ke-2 Kamerun ke gawang Kolombia yang
kosong melompong.
4. Penalti Tidak berhasil Roberto Baggio
Roberto Baggio ialah pemain paling mahal dunia pada 1990 saat Juventus mengambilnya dari
Fiorentina. Ini jadi argumen terang Tim nasional Italia membawa ke Piala Dunia 1994.
Tim nasional Italia bahkan juga tampil gagah sampai capai final untuk hadapi Brasil.
Pertandingan berjalan keras sampai harus lewat beradu penalti.
Di set tos-tosan, Baggio dan dua pemain Italia yaitu Franco Baresi dan Daniele Massaro tidak
berhasil menjalankan pekerjaannya dan membuat titel juara melayang-layang ke Brasil. Walau
ada dua partnernya yang tidak berhasil, tapi khalayak memberikan kekeliruan ke Baggio.
3. Moacir Barbosa Buat Beberapa ratus Ribu Pemirsa di Maracana Menangis

Sekitaran 200 ribu orang datang di Stadion Maracana, Brasil untuk melihat pertandingan final
Piala Dunia 1950 di antara tuan-rumah menantang Uruguay. Khalayak Brasil demikian
semangat menunggu titel juara dunia pertama, apa lagi musuh yang ditemui ialah pesaing
berat di Amerika Selatan.
Brasil unggul lebih dulu lewat kaki Friaca menit ke-47. Sayang dua kekeliruan fatal kiper Brasil
Moacir Barbosa, membuat Uruguay kembali pimpin lewat gol Alberto Schiaffino menit 66 dan
Alcides Ghiggia menit ke 79.
Brasil juga menangis terhitung si kiper Moacir Barbosa karena khalayak tidak memaafkannya.
"Di Brasil, hukuman maksimal penjara ialah 30 tahun, tapi saya berasa terpenjara sepanjang 50
tahun," kara Barbosa pada 2000.
2. Ali Bin Nasser Sahkan Gol Maradona
Wasit asal Tunisia, Ali Bin Nasser, pasti benar-benar senang dipilih jadi pengadil di atas
lapangan pada Piala Dunia 1986. Bahkan juga ia mendapatkan keyakinan pimpin pertandingan
perempat final di antara Inggris menantang Argentina.
Tapi ada kekeliruan fatal yang dia bikin pada pertandingan ini yakni menetapkan gol Argentina
menit ke-51 yang diciptakan Diego Maradona. Pemain dengan nomor punggung 10 ini
memukul bola saat tanding udara dengan penjaga gawang Inggris Peter Shilton sampai pada
akhirnya bola masuk ke gawang.
Walau sempat mendapatkan protes keras dari beberapa pemain Inggris, Nasser masih tetap
menetapkan gol itu. Pertandingan usai 2-1 untuk kemenangan Argentina, sampai pada
akhirnya Diego Maradona dkk jadi juara.
1. Gol Bunuh Diri Andres Escobar
Blunder paling fatal dilaksanakan bek Kolombia Andres Escobar pada Piala Dunia 1994 di
Amerika Serikat. Karena kekeliruannya, ia jadi korban pembunuhan.
Escobar cetak gol bunuh diri saat Kolombia hadapi tuan-rumah Amerika Serikat di sesi
kualifikasi group. Usahanya menepis operan silang John Harkes di menit ke-35, membuat bola
masuk ke gawangnya dan Kolombia kalah 1-2 dan tersisih cepat.
Sepulangnya ke Kolombia, keluarganya larang ia untuk keluar dari rumah sampai amarah
khalayak berkurang. Tapi 10 hari sesudah gol bunuh diri ini, Escobar dipastikan wafat karena
penembakan dengan seorang anggota bandar narkoba.

Ada beberapa transfer pemain bola yang gagal karena mendapatkan penolakan dari para suporter, siapa sajakah itu?

Ketika mendatangkan seorang pemain baru, klub harus mempertimbangkan beberapa faktor salah satunya dukungan dari para suporter. Ada beberapa pemain yang didukung oleh suporter sehingga proses transfer berjalan dengan baik.

Namun ada juga rencana transfer pemain yang gagal karena tak mendapatkan dukungan dari suporter sehingga klub berpikir dua kali untuk bisa mendatangkannya.

Hal ini membuat suporter memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses transfer pemain, lalu siapa saja pemain yang mendapatkan penolakan dari para pendukung?

5 Transfer Pemain Yang Gagal Karena Ditolak Suporter

1. Marko Arnautovic

Transfer pemain yang gagal karena ditolak suporter pertama ada sosok Marko Arnautovic yang gagal berseragam setan merah pada musim panas ini. Sebelumnya Manchester United berminat mendatangkan pemain berusia 33 tahun ini untuk menjadi pengganti sosok Edinson Cavani.

Namun rencana Erik Ten Hag itu gagal terealisasi karena tak mendapatkan restu dari para fans. Marko Arnautovic sempat terjerat kasus rasisme yang membuat para suporter MU menolak sosok pemain Bologna itu.

Para fans setan merah melayangkan protes keras dengan mengirim email ke manajemen MU untuk tidak mendatangkan pemain asal Austria itu.

2. Cristiano Ronaldo

Selanjutnya ada sosok mega bintang CR7 yang hingga saat ini belum mendapatkan pelabuhan baru usai mengungkapkan ingin meninggalkan Old Trafford. Beberapa klub sudah didekatkan dengan mantan pemain Real Madrid ini salah satunya Atletico Madrid.

Namun rencana Atletico Madrid untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo tak mendapatkan restu dari para fans. Sebagai informasi, CR7 adalah rival sengit Atletico saat masih membela Real Madrid.

Tak jarang pemain asal Portugal itu melakukan berbagai perseteruan saat laga derby Madrid berlangsung. Hal ini membuat para fans menganggap CR7 tak pantas berseragam Atletico Madrid bahkan para fans kerap menampilkan poster anti Ronaldo saat pertandingan Atletico Madrid berlangsung.

3. Paul Pogba

Meskipun Paul Pogba adalah pemain berkebangsaan Prancis namun para fans PSG tak menyukai sosok pemain berposisi gelandang itu. Sempat mengantarkan Prancis juara Piala Dunia 2018 juga tak membuat para fans PSG terpesona.

Hal ini karena pemain yang kini bergabung dengan Juventus itu adalah fans dari Marseille yang merupakan musuh bebuyutan dari PSG di Liga Prancis. Sebelumnya Pogba sempat didekatkan dengan PSG namun para fans menolak rencana raksasa Prancis itu.

Bahkan para fans secara terang-terangan menolak keberadaan Pogba di Prancis, ada spanduk yang bertuliskan “Pogba, anda harus mendengarkan ibumu, ia tak ingin anda disini, kami juga tidak”

4. El Hadji Diouf

Selanjutnya ada El Hadji Diouf yang sempat bergabung bersama Blackburn Rovers dan menjadi pemain incaran dari West Ham United karena sang pelatih tertarik dengan pemain asal Senegal itu.

Namun keinginan dari pelatih West Ham itu tak mendapatkan restu dari para fans, mengapa? El Hadji Diouf dikenal sebagai striker yang sering memberikan ejekan kepada lawan.

5. Joey Barton

Selanjutnya ada Joey Barton yang sama-sama ditolak oleh suporter West Ham United. Sosok Joey Barton adalah pemain gelandang yang sempat membela Queens Park Rangers pada tahun 2011 hingga 2015.

Namun para pendukung The Hammers menganggap Joey Barton memiliki reputasi yang buruk di luar dan dalam lapangan. Hal ini karena ia sering berseteru dengan rekan setimnya dan sempat masuk penjara serta mendapatkan larangan bermain.

Piala Dunia 2022 selalu saja menciptakan kejutan-kejutan menarik. Mulai dari bola Al Rihla yang diproduksi di Madiun, persiapan Qatar sebagai tuan rumah, hingga mencuatnya pemain-pemain muda bertalenta emas.

Perhelatan ajang sepakbola bergengsi taraf dunia akan berlangsung pertengahan November 2022 mendatang. Ini membuat beberapa timnas semakin ketat mempersiapkan kandidat untuk berlaga di Qatar. Bukan hanya pemain senior. Mereka juga telah mempersiapkan wonderkid muda dengan performa apik, layaknya pemain senior mereka.

Pemain Muda Berbakat Istimewa di Piala Dunia 2022 Qatar

Meski usia mereka masih hijau, beberapa fakta menunjukkan jika skill yang dimiliki beberapa wonderkid berikut mampu menyamai pemain seniornya. Kenalan yuk dengan wonderkid bertalenta luar biasa yang akan membuat penonton melongo melihat performa total mereka.

Jude Bellingham, Gelandang Muda dari Inggris

Usia tampaknya bukanlah menjadi penghalang bagi gelandang muda timnas Inggris, Jude Bellingham. Bahkan dirinya dielu-elukan menjadi salah satu calon gelandang top masa depan.

Performa Bellingham yang cukup berkualitas membuatnya menjadi sosok pemain yang kerap diperebutkan oleh klub-klub top Eropa. Kali ini penampilan Sang Gelandang berhasil mencuri perhatian para penonton di Piala Dunia 2022.

Jamal Musiala, Gelandang Serang dari Jerman

Jamal Musiala merupakan salah satu wonderkid terbaik dan berbakat jebolan Bayern Munchen. Dalam 40 pertandingan yang diikuti, dirinya berhasil menyumbang 8 gol dan 6 assist.

Inilah alasan kuat sang juru taktik Mannschaft, Hansi Flick berani memasukkan Jamal Musiala ke dalam skuad asuhannya untuk berlaga di Piala Dunia Qatar. Meski baru berusia 19 tahun, pengalaman Musiala bermain bersama timnas senior dinilai lebih dari cukup, yakni 15 caps.

Vinicius, Pemain Sayap Real Madrid

Berada di bawah asuhan Carlo Ancelotti, Vinicius perlahan mulai meningkatkan kemampuannya. Dirinya sadar jika penampilannya di awal musim jauh dari kata memuaskan. Kala itu Vinicius hanya berhasil mencetak 1 gol dari 18 turnamen di Liga Spanyol. Dalam ajang Piala Dunia 2022 kali ini, diharapkan performa Vinicius lebih konsisten dibandingkan sebelumnya.

Eduardo Camavinga, Gelandang Serang Real Madrid

Meski tergolong pemain baru, performa yang ditunjukkannya sangat apik. Gelandang berusia 19 tahun ini memang hanya sering bermain sebagai cadangan saja.

Namun, performanya tetap memiliki pengaruh penting pada permainan Los Blancos. Faktanya, dirinya mampu membuktikan jika dia layak masuk di skuad timnas Prancis asuhan Ancelotti.

Gavi

Pujian yang dilontarkan oleh Luis Enrique, pelatih Timnas Spanyol agaknya bukan hanya omong kosong belaka. “Masa Depan Cerah”, begitulah kira-kira pujian Luis dan pendukung wonderkid yang bernama lengkap Pablo Martin Gavira ini. Kali ini, Gavi berpeluang meraih peluang mendapat nomor punggung spesial di Barcelona, yakni nomor 6.

Aurelien Tchuimeni

Talenta muda berbakat dari Prancis ini berhasil dipinang Real Madrid senilai Rp 1,2 triliun. Sosok gelandang bertahan tanpa mengenal kata lelah tersebut dikenal pandai membaca pergerakan lawan. Kelebihan lain yang ada dalam dirinya adalah mahir akan tembakan jitu meskipun dari jarak yang cukup jauh.

Anthony, Winger Lincah dari Brasil

Penasaran dengan kualitas rata-rata yang dimiliki pesepakbola muda 22 tahun ini? Selain dikaruniai kaki kiri yang kuat, Anthony akan membuat penonton terkesan dengan aksi dan determinasi yang dibuatnya.

Berhasil mencetak 12 gol dan 10 assist dari total 33 penampilan merupakan bukti real bahwa dirinya pantas masuk daftar sebagai pemain muda berbakat emas di Piala Qatar 2022. Sedangkan saat bergabung dengan timnas Brasil, Antony berhasil mengemas 2 gol dan 1 assist dalam total pertandingan sebanyak 9 kali.

Piala Dunia 2022 masih memiliki banyak pemain muda berbakat. Menurut Anda, siapakah yang akan semakin bersinar di perhelatan Qatar kali ini?